Buahyang aman untuk asam lambung adalah buah dengan pH tinggi atau memiliki kadar asam yang rendah. Buah-buahan tersebut tidak akan memicu peningkatan produksi asam di lambung. Berikut ini adalah beberapa pilihan buah yang baik dikonsumsi oleh penderita penyakit asam lambung: 1. Pisang. Pisang tergolong buah yang rendah asam, sehingga menjadi salah satu buah yang aman untuk asam lambung. Buah ini juga mengandung serat yang baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. 5 Kelor, Sayuran Aman untuk Asam Lambung. Bubuk dan daun kelor (sumber: canva) Daun kelor memang tidak memiliki senyawa yang dapat menurunkan gangguan asam lambung naik. Namun, kelor memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan. PilihanProduk Young Living Untuk Liver - Hati adalah salah satu bagian yang sangat penting untuk dijaga kesehatannya supaya tubuh bisa tetap sehat sampai tua nanti. Organ hati sendiri memiliki fungsi yang besar, dan penggunaan Young Living untuk liver itu bisa dilakukan untuk menjaga fungsi hati. Namun tentunya kita harus mengetahui dulu beberapa hal yang bisa membuat kesehatan hati ini menjadi lebih terjaga. TentangEssential Oil. Essential oil adalah ekstrak tumbuhan yang bersifat konsentrat dan aromatik yang diperoleh dari proses distilasi uap, cold press, atau penyadapan getah. Kami menawarkan produk-produk yang mengandung komponen alami dari ekstrak tumbuhan spesifik dan diproses secara optimal untuk memaksimalkan potensi dan manfaatnya. f9GVU. Ketika mendengar istilah asam lambung’, Anda mungkin lebih familiar dengan sakit maag. Ternyata, asam lambung bermanfaat bagi sistem pencernaan. Anda dapat terhindar dari gangguan terkait asam lambung dengan cara memelihara kesehatan lambung. Manfaat asam lambung bagi tubuh Sistem pencernaan mencerna dan mengolah makanan yang Anda konsumsi menjadi bentuk yang lebih kecil. Proses ini tidak hanya menggunakan gerakan otot lambung, tapi juga melibatkan enzim-enzim pencernaan dan asam lambung. Asam lambung merupakan cairan asam yang dihasilkan oleh sel-sel dinding lambung. Cairan ini memiliki empat kegunaan utama di bawah ini. Memecahkan protein untuk dicerna lebih lanjut di dalam usus halus. Mengaktifkan pepsin, yaitu enzim untuk mencerna protein menjadi peptida. Sebagai penanda bahwa makanan dapat bergerak dari lambung menuju usus halus serta memberitahu pankreas untuk mengeluarkan enzim. Membunuh bakteri dalam makanan sehingga mencegah terjadinya infeksi. Jika kesehatan lambung Anda terjaga dan produksi asam lambung seimbang, proses pencernaan pun tentu berjalan dengan lancar. Keberadaan asam akan memudahkan penguraian makanan sehingga tubuh dapat menyerap zat gizi dengan optimal. Sebaliknya, asam lambung yang tidak seimbang dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan. Gejala yang paling umum yaitu sakit perut, nyeri pada ulu hati, mual, perut kembung, dan keluhan sejenisnya yang dikenal sebagai maag. Di bawah ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga lambung tetap sehat. 1. Memerhatikan jam makan Banyaknya aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari mungkin membuat Anda telat makan. Padahal, salah satu pemicu tingginya asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, usahakan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam pada jam yang sama. Jika Anda ingin makan pada malam hari, makanlah 3 – 4 jam sebelum tidur untuk mencegah asam lambung naik akibat posisi tubuh yang berbaring. 2. Makan makanan alami Banyak dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari merupakan hasil pemrosesan. Menurut sebuah studi dalam jurnal Inflammatory Bowel Disease, konsumsi makanan hasil pemrosesan berkaitan dengan meningkatnya risiko gangguan pencernaan. Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi makanan alami yang kaya zat gizi dapat melindungi lambung dari berbagai penyakit pencernaan. Inilah mengapa Anda perlu memperbanyak makanan alami dalam menu harian Anda. 3. Makan dengan porsi kecil Saat Anda makan dalam porsi besar, makanan yang masuk dalam jumlah besar akan membuat otot lambung meregang. Hal ini dapat memberikan tekanan berlebih pada lambung sehingga muncullah keluhan perut begah, sakit perut, atau heartburn. Menyesuaikan porsi makan ternyata bisa menjadi cara untuk memelihara kesehatan lambung. Cobalah mengganti porsi makan yang tadinya tiga kali sehari menjadi 4 – 5 kali dengan porsi yang lebih kecil. Ini akan membuat kerja lambung menjadi ringan. 4. Mengelola stres dengan baik Stres merupakan salah satu pemicu penyakit GERD. Ini karena stres bisa menurunkan produksi hormon prostaglandin. Hormon ini berfungsi melapisi dinding lambung untuk melindunginya dari asam lambung yang bersifat mengikis. Stres memang tidak dapat dihindari, tapi Anda bisa mengelolanya dengan beragam cara. Coba lakukan teknik pernapasan, meditasi, atau alihkan stres Anda dengan hal yang Anda sukai. Bila perlu, Anda pun bisa menjalani terapi dengan seorang psikolog. Hati-hati, Sering Cemas dan Gelisah Bikin Maag Gampang Kambuh 5. Minum air, tapi jangan terlalu banyak Walaupun terdengar sederhana, minum air ternyata dapat membantu Anda menjaga kesehatan lambung. Air memiliki pH tingkat keasaman yang netral. Minum air akan membantu menetralkan pH lambung saat produksi asam sedang tinggi-tingginya. Namun, jangan pula minum air terlalu banyak dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam lambung sehingga memicu naiknya asam lambung. Minumlah segelas air setelah makan dan ikuti anjuran minum dalam sehari. 6. Membatasi asupan alkohol dan kafein Alkohol dan kafein merupakan stimulan yang dapat memengaruhi fungsi lambung. Asam yang tinggi pada kopi juga dapat menghambat penutupan otot sfingter kerongkongan. Padahal, otot ini seharusnya menutup saat Anda tidak sedang menelan makanan. Bila sfingter tidak menutup, asam lambung dapat mengalir naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala maag. Jika kondisi ini terjadi berulang kali, inilah yang disebut sebagai penyakit refluks asam lambung alias GERD. 7. Tidak merokok Kebiasaan merokok dan penggunaan produk tembakau berdampak buruk terhadap kesehatan lambung. Ini karena nikotin yang terdapat di dalam rokok atau produk tembakau dapat melemaskan otot sfingter kerongkongan. Seperti halnya konsumsi alkohol dan kafein, hal ini bisa menyebabkan asam lambung mengalir naik ke kerongkongan. Tak hanya menimbulkan gejala maag, asam lambung yang sering naik juga bisa mengakibatkan radang pada kerongkongan esofagitis. Fungsi Kerongkongan Esofagus dan Penyakit yang Menyerangnya 8. Mengurangi tekanan pada perut Tekanan pada perut dapat menekan lambung sehingga menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Untuk mengurangi tekanan berlebih pada lambung, Anda dapat melakukan hal berikut. Tidak langsung berbaring setelah makan. Jika Anda ingin berbaring, tunggulah setidaknya 2 – 3 jam setelah makan. Mengendurkan ikat pinggang, kancing baju, atau celana setelah makan dalam porsi besar. Saat mengangkat barang, usahakan untuk menekuk lutut agar perut tidak tertekuk. 9. Meninggikan posisi tubuh Saat tidur, tinggikan posisi tubuh Anda sekitar 15 – 20 cm dengan meletakkan bantal di bawah punggung. Sebisa mungkin, gunakanlah penyangga khusus yang lebih padat dibandingkan tumpukan bantal. Meninggikan posisi tubuh ketika tidur akan mencegah aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Ingatlah bahwa Anda sebaiknya juga menghindari kebiasaan makan sebelum tidur dan berbaring setelah makan. Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Gangguan Pencernaan / 18 Cara Mengatasi Asam Lambung Paling Lengkap 18 Cara Mengatasi Asam Lambung Paling Lengkap Ada banyak cara mengatasi produksi asam lambung yang terlalu banyak. Sebelum kondisi ini bertambah buruk, baiknya Anda simak apa saja yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah kesehatan umum yang satu ini!Apa Itu Asam Lambung? Guna memecah makanan sebelum diproses lebih lanjut oleh tubuh, lambung memproduksi asam yang kemudian kita kenal sebagai asam lambung. Akan tetapi, ada kalanya produksi asam lambung tersebut menjadi terlalu berlebihan yang mana hal ini dipicu oleh sejumlah faktor terutama makanan yang dikonsumsi. Cairan tersebut lantas menyebabkan iritasi pada lapisan dinding lambung. Akan semakin parah jika asam lambung sampai naik ke kerongkongan akibat otot sfingter—pemisah antara lambung dan kerongkongan—tidak dapat berfungsi baik yang mana kondisi ini dikenal sebagai penyakit GERD. Alhasil, muncullah gejala-gejala seperti nyeri ulu hati, nyeri dada, dan sensasi seperti terbakar di keduanya heartburn. Pada umumnya kenaikan asam lambung bukanlah kondisi yang berbahaya, namun hal ini tentu saja dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Guna mengatasi penyakit yang satu ini, ada sejumlah cara yang bisa ditempuh. Cara Mengatasi Asam Lambung Medis Secara medis, cara mengobati asam lambung bisa dengan menggunakan obat-obatan berikut ini 1. Antasida Antasida adalah golongan obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi penyakit asam lambung atau GERD. Obat antasida mengandung senyawa alkali yang bekerja dengan cara mengurangi kadar asam lambung. Obat ini dijual secara bebas dan dapat dikonsumsi tanpa memerlukan resep dokter. Akan tetapi, obat tersebut dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti sembelit dan diare. 2. Proton Pump Inhibitors PPIs Cara mengatasi asam lambung selanjutnya adalah dengan mengonsumsi obat dari golongan proton pump inhibitors PPIs. Obat PPIs dapat digunakan apabila Anda sudah kebal dengan antasida karena obat ini memiliki sifat yang lebih kuat. Selain mengurangi kadar asam lambung, obat ini berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada kerongkongan akibat asam lambung. Beberapa contoh obat yang masuk ke dalam golongan PPIs adalah Esomeprazole Omeprazole Pantoprazole Rabeprazole Lansoprazole 3. H-2 Receptor Blockers H-2 receptor blockers adalah obat asam lambung yang cara kerjanya lebih lambat daripada antasida, akan tetapi sanggup untuk menahan agar gejala tidak kembali muncul dalam waktu yang lebih lama yakni sekitar 12 jam. Obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain sebagai berikut Cimetidine Famotidine Nizatidine 4. Prokinetik Obat-obatan prokinetik berfungsi mempercepat pengosongan lambung, sehingga asam lambung tidak sampai naik kembali reflux ke kerongkongan. Obat golongan ini contohnya domperidon dan metoclopramide. 5. Erythromycin Sementara itu, erythromycin merupakan antibiotik golongan macrolide, tetapi memiliki efek lain untuk mempercepat pengosongan lambung seperti obat prokinetik. Penggunaan obat ini memerlukan resep dokter. Apabila dosis dan indikasi tidak tepat bisa menimbulkan bakteri yang kebal terhadap antibiotik resistensi. Cara Mengatasi Asam Lambung Alami Selain dengan obat-obatan medis, cara mengatasi asam lambung yang naik juga bisa dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar Anda. Apa saja bahan-bahan alami tersebut? Berikut informasinya! 1. Minyak Peppermint Beberapa penelitian mengungkapkan bahwasanya minyak peppermint dapat mengurangi gejala yang timbul saat asam lambung naik seperti gejala nyeri ulu hati dan heartburn. Akan tetapi, hindari menggunakan bahan alami yang satu ini jika di saat yang bersamaan Anda juga sedang mengonsumsi antasida. Penggunaan keduanya secara bersamaan justru akan memperparah gejala heartburn. 2. Kunyit Kunyit bisa dijadikan bahan alternatif untuk mengatasi masalah lambung. Ada banyak kandungan di dalam kunyit, seperti vitamin C, A, B1, B2, B6, B12, E, serat, karbohidrat, lesitin, nepagin, fenil buaston, dan natrium deklofenak. Selain itu, terdapat juga kandungan antioksidan polifenol yang berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, dan antikanker. Kandungan tersebutlah yang bisa membantu meredakan beberapa penyakit, termasuk asam lambung. Cara membuat ramuan kunyit yaitu dengan merebus parutan kunyit dan meminumnya dua kali sehari secara rutin. 3. Alang-Alang Alang-alang disinyalir memiliki kandungan yang bisa dimanfaatkan sebagai cara mengobati asam lambung. Kandungan di dalamnya terdiri dari sakharosa, citric acid, arundoin, cylindrin, glukosa, coixol, manitol, fernenol, simiarenol, malic acid, anemonin, dan lainnya. 4. Lidah Buaya Lidah buaya yang selama ini kita ketahui bermanfaat untuk menyuburkan rambut, ternyata juga merupakan obat asam lambung alami. Mengonsumsi lidah buaya dipercaya efektif meredakan peradangan lambung yang menyebabkan asam lambung naik. Saat Anda merasakan gejala asam refluks lambung, siapkan daun lidah buaya, lalu olah menjadi jus lidah buaya dan minum kira-kira 30 menit sebelum makan. 5. Buah-Buahan Buah-buahan memang punya segudang manfaat, termasuk mengatasi asam lambung. Buah adalah obat asam lambung alami yang sangat disarankan untuk Anda konsumsi. Sebagai contoh, buah pisang. Buah berkulit kuning ini efektif mengatasi asam lambung naik karena memiliki kandungan zat yang bersifat antasid alami. Selain pisang, ada juga buah apel. Konsumsi buah apel sebaiknya menjelang tidur agar saat Anda terlelap, tekanan dan volume asam lambung dapat terkontrol. 6. Permen Karet Sejumlah penelitian mengungkapkan fakta menarik, bahwa permen karet bisa menurunkan asam lambung, kendati tidak bisa menyembuhkan refluks itu sendiri. Permen karet bisa dijadikan alternatif obat asam lambung alami karena saat mengunyah permen karet, produksi air liur akan mengalami peningkatan. Air liur sendiri berfungsi untuk membersihkan’ asam lambung. Anda bisa mengunyah permen karet selama beberapa menit setelah menyantap makanan. Perlu dijadikan catatan, Anda tidak bisa serta merta hanya bergantung pada bahan-bahan alami di atas sebagai cara mengatasi asam lambung. Pengobatan medis seharusnya masih menjadi pilihan utama dalam mengobati gangguan lambung ini. Jika ragu, tanyakan pada dokter mengenai pemanfaatan bahan alami tersebut. Baca Juga 12 Makanan Pantangan Asam Lambung, Hati-Hati Mengonsumsinya! Cara Mengatasi Asam Lambung Melalui Gaya Hidup Menerapkan gaya hidup sehat dan teratur menjadi cara mengatasi asam lambung lainnya yang sebaiknya jangan sampai dilewatkan. Berikut ini adalah beberapa gaya hidup sehat yang bisa diterapkan agar masalah kesehatan yang satu ini tidak selalu mengganggu aktivitas Anda. 1. Atur Pola Makan Tips yang pertama adalah dengan mengatur pola makan. Ya, makanan menjadi salah satu faktor pemicu utama meningkatnya produksi asam di dalam lambung. Jenis-jenis makanan seperti makanan pedas, bersantan, dan berlemak sebaiknya dibatasi porsinya jika Anda tak ingin mengalami gejala asam lambung naik. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan di satu waktu. Terlebih bagi Anda yang sudah telanjur mengalami kondisi ini, makan dalam porsi sedikit namun sering lebih baik. 2. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal Penyakit asam lambung seperti GERD lebih rentan dialami oleh mereka yang memiliki berat badan melebihi batas ideal obesitas. Pasalnya, obesitas membuat lambung mengalami tekanan. Hal inilah yang lantas membuat produksi asam lambung ikut meningkat. Oleh sebab itu, sebaiknya jaga agar berat badan Anda tetap ideal. Lakukan aktivitas fisik atau konsumsi buah dan sayuran yang dapat membantu menurunkan berat badan. 3. Kurangi Konsumsi Alkohol Penelitian mengungkapkan jika konsumsi alkohol dapat memunculkan gejala refluks asam lambung. Apabila selama ini Anda gemar mengonsumsi alkohol dan mengalami sakit asam lambung, sebaiknya hentikan atau setidaknya batasi kebiasaan tersebut mulai dari sekarang agar masalah kesehatan yang satu ini tidak berlarut-larut. 4. Kurangi Konsumsi Kopi Kopi juga menjadi jenis minuman yang harus Anda hindari sebagai cara mengatasi asam lambung, terlebih jika kondisi ini sudah sangat mengganggu. Pasalnya, kopi dapat melemahkan otot sfingter sehingga asam lambung dengan mudahnya naik ke kerongkongan dan menimbulkan gejala heartburn. 5. Kurangi Konsumsi Minuman Berkarbonasi Anda yang menderita penyakit asam lambung juga disarankan untuk membatasi konsumsi minuman berkarbonasi atau minuman bersoda. Sama seperti alkohol dan kopi, minuman jenis ini berpotensi meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter. 6. Hindari Makan Menjelang Tidur Makan menjelang tidur—kurang lebih 3 jam sebelum tidur—menjadi cara mengobati asam lambung yang sebaiknya juga diterapkan oleh Anda yang menderita masalah kesehatan ini. Pasalnya, sebuah studi menemukan fakta jika penderita asam lambung yang makan menjelang tidur tidak mengalami penurunan gejala dibandingkan dengan penderita lainnya yang makan pada waktu yang masih terbilang aman. 7. Atur Posisi Tidur Kebanyakan penderita penyakit asam lambung mengeluhkan gejalanya muncul di malam hari. Kondisi ini dimungkinkan oleh karena produksi asam lambung memang lebih tinggi pada waktu tersebut. Oleh karena itu, cara mengatasi asam lambung yang bisa disiasati adalah dengan mengatur posisi tidur Anda, yakni dengan memosisikan kepala lebih tinggi daripada tempat tidur. Sebuah penelitian mengemukakan jika menempatkan kepala lebih tinggi daripada tempat tidur efektif untuk mengurangi gejala yang timbul. Anonim. Gastroesophageal reflux disease GERD. Diakses pada 11 Maret 2020 Arnarson. A. 2017. 14 Ways to Prevent Heartburn and Acid Reflux. Diakses pada 11 Maret 2020 Cherney, K. 2017. 8 Home Remedies for Acid Reflux/GERD. Diakses pada 11 Maret 2020 Cherney, K. 2016. Herbs and Supplements for Acid Reflux GERD. Diakses pada 11 Maret 2020 JHM. Gastroesophageal Reflux Disease GERD Treatment. Diakses pada 11 Maret 2020 MacGill, M. 2018. Everything you need to know about GERD. Diakses pada 11 Maret 2020 Montell, A. 2019. I Had Acid Reflux for a Year Here’s How I Fixed It Without Drugs. Diakses pada 11 Maret 2020 DokterSehat Ā© 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Apa penyebab asam lambung rendah? Berikut ini adalah beberapa kondisi penyebab dan faktor risiko hipokloridria. 1. Usia Cairan rentan berkurang seiring bertambahnya usia. Melansir Nutrition Review, kadar cairan lambung pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas cenderung rendah, bahkan tubuh tidak menghasilkannya sama sekali. Tak hanya itu, sebanyak 40% wanita yang sudah menopause tidak memiliki asam lambung basal atau cairan lambung yang diproduksi tanpa pengaruh dari makanan. 2. Infeksi bakteri Helicobacter pylori Melansir penelitian terbitan jurnal Therapeutic Advances in Gastroenterology, infeksi bakteri Helicobacter pylori mampu menyebabkan hipokloridria. Penyebabnya, infeksi ini meningkatkan produksi sitokin sehingga tubuh mengalami peradangan atau inflamasi. Ternyata, sitokin ini juga mampu menghambat pelepasan asam lambung. Selain itu, infeksi akut H. pylori turut menghambat kerja senyawa H-K-ATPase. Padahal, tubuh memerlukan senyawa ini untuk menghasilkan cairan lambung. 3. Pernah menjalani prosedur gastric bypass Prosedur gastric bypass sebenarnya berguna untuk penderita obesitas agar mengurangi tampungan makanan di lambung. Sayangnya, tindakan ini menyebabkan peningkatan produksi hormon gastrin. Ternyata, hal ini membuat kadar asam lambung turun. 4. Kekurangan nutrisi Bila tubuh Anda kekurangan kadar zinc, Anda lebih berisiko memiliki asam lambung rendah. Tubuh menggunakan zinc untuk memproduksi senyawa asam hidroklorida. Senyawa ini merupakan komponen utama pada asam lambung. Beberapa penyebab tubuh kekurangan zinc adalah jarang mengonsumsi makanan kaya zinc atau memiliki masalah malabsorpsi akibat merokok atau mengonsumsi alkohol. 5. Stres Stres ternyata memicu turunnya kadar asam lambung. Mengutip studi dari Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, stres memicu produksi nitrogen monoksida di otak yang bisa memengaruhi asam lambung. Ketika Anda stres, tubuh sedang mempertahankan diri agar tetap bekerja dengan normal. Kondisi ini pun meningkatkan produksi nitrogen monoksida di otak. Meningkatnya kadar nitrogen monoksida bisa memengaruhi bagian otak yang mengatur kadar asam lambung. Akibatnya, pelepasan cairan pada lambung jadi terhambat. 6. Mengonsumsi obat maag dalam jangka panjang Mengonsumsi antasida dalam waktu memang baik untuk mengobati keluhan maag atau asam lambung naik. Namun, Anda perlu mengetahui bila obat ini tidak bisa Anda gunakan selama lebih dari dua minggu. Penggunaan antasida jangka panjang nantinya justru menurunkan jumlah cairan pada lambung secara drastis dan meningkatkan risiko hipokloridria. Bagaimana diagnosis hipokloridria? Untuk mendiagnosis hipokloridria, dokter akan menguji tingkat keasaman pada cairan lambung Anda. Kadar keasaman yang normal berkisar pada pH sebesar 1–2 yang berarti sangat asam dan kadarnya mencukupi. Namun, bila angka pH mencapai 3–5, Anda masuk ke kategori hypochlorhydria. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk mengecek kadar bakteri H. pylori di dalam darah atau kadar nutrisi di dalam tubuh Anda. Dokter juga melakukan prosedur biopsi dengan cara mengambil sampel jaringan lambung Anda. Biopsi akan menunjukkan keberadaan infeksi bakteri H. pylori, jumlah bakteri keseluruhan pada lambung, hingga kanker perut. Bagaimana cara mengobati asam lambung rendah? Pengobatan untuk hipokloridria rendah harus sesuai dengan kondisi penyebabnya. Secara umum, dokter akan memberikan pengobatan berikut untuk mengatasi asam lambung rendah. Suplemen hidroklorida, betain, atau pepsin untuk meningkatkan kadar cairan pada lambung. Suplemen probiotik untuk menyeimbangkan kadar bakteri baik pada saluran pencernaan. Pemberian multivitamin kalsium, zat besi, vitamin B12, dan vitamin D untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Apa saja komplikasi dari hipokloridria? Bila tidak kunjung mendapatkan perawatan, komplikasi penyakit lainnya bisa muncul, seperti anemia defisiensi besi, osteoporosis, defisiensi vitamin B12, kanker lambung, asma, alergi, pertumbuhan bakteri abnormal pada usus halus atau small intestinal bacterial overgrowth syndrome SIBO. Asam lambung rendah ternyata tak kalah berbahaya. Untuk mengurangi risikonya, jaga pola hidup Anda agar tetap sehat. Jika merasakan beberapa gejala di atas, segera temui dokter untuk penanganan lebih lanjut.