Simpulan: Hambatan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit dipengaruhi oleh 3 faktor penting yaitu faktor individu, faktor organisasi, dan faktor pemerintah.Kata kunci: hambatan manajemen. Topik diambil berdasarkan data-data rutin rumah sakit seperti data kepuasan pasien, observasi proses pemberian layanan, morning report, laporan kejadian tidak diharapkan (KTD) serta masukan dari berbagai pihak, seperti manajemen, asuransi/BPJS dan unit-unit pelayanan. Topik audit dipilih dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Anda juga dapat mencari info faskes BPJS lain dengan memilih jenis Faskes yang meliputi Puskesmas, Apotek, Klinik Pratama, Dokter Gigi, Laboratorium, Optik, Dokter Umum, PMI, Rumah Sakit, Kantor Cabang BPJS Kesehatan dan Kantor Wilayah BPJS Kesehatan. Setelah memilih jenis Faskes BPJS kemudian dibawahnya akan muncul nama Faskes BPJS beserta Petugas rekam medis di RS PKU Muhammadiyah Gamping – Yogyakarta khususnya pada bidang asesmen kebidanan masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pengelolaan dan pembuatan laporan data pasien. Data Primer Didapatkan langsung dari petugas rekam medis melalui wawancara dan hasil dari observasi. 2. Data Sekunder Didapatkan dari data yang sudah ada yaitu SOP yang ada di Rumah Sakit [9]. Cara pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, observasi langsung di Rumah Sakit Umum X Bandung, dan studi pustaka. Sebuah laporan menyatakan telah lebih dari 2.100 pelanggaran data layanan kesehatan telah terjadi di AS sejak 2009, mayoritas (30%) terjadi di rumah sakit. Trennya juga terus meningkat. Trennya Big Data membuka pintu untuk analisis mendalam terhadap data klinis, data. genetik, dan data pasien. Dengan menerapkan algoritma machine learning, kita dapat. mengidentifikasi pola dan hubungan Institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit ialah salah satu lembaga yang secara langsung mengikuti arus digitalisasi dalam pertumbuhan organisasinya, karena efisiensi serta kecepatan data kqxpeg.